Senin, 27 Februari 2017

BILOK PETUNG MEMILIH

PESTA DEMOKRASI POLITIK DESA
Pesta demokrasi dan politik gaya desa segera dimulai di Desa Bilok Petung dan di sejumlah desa di wilayah lain di seluruh lombok timur. Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) mungkin sesuatu pesta demokrasi dan politik di desa yang kurang trand secara nasional, akan tetapi Pilkades ini sebenarnya adalah salah satu tombak pertama untuk penguatan jalannya pemerintah daerah maupun pusat. Pilkades adalah pesta demokrasi dan politik masyarakat desa yang kebanyakkan lekat akan kesadaran tinggi masyarakat desa itu sendiri dalam memajukan pertumbuhan desa dari berbagai sektor kehidupan yang positif. Dan pesta demokrasi politik desa ini lebih cenderung berkualitas hasilnya ketimbang pesta demokrasi dan politik yang terjadi di tingkat kabupaten, walikota, gubernuran kota provinsi maupun nasional. Sementara yang kita ketahui bahwa peristiwa pesta demokrasi dan politik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional selalu saja banyak persoalan yang membingungan masyarakat itu sendiri. Contohnya, pesta demokrasi dan politik pemilihan bupati, walikota, gubernur sampai dengan pemilihan wakil rakyat dan presiden/wakil presiden, selalu kita disajukan dengan berbagai janji-janji palsu oleh para pelaku politisi itu sendiri. Selain itu apabila terjadi kekalahan dalam perolehan suara, pasti ada saja yang tidak mau mengalah. Contohnya, yang kalah selalu merasa dirugikan atau menganggap yang menang bermain curang, atau juga pasti ada tuduhan kalau KPU dan Panwaslu tidak adil atau tidak transfaran melakukan penghitungan suara, dan kemudian pada akhirnya terjadi saling gugat menggugat sampai-sampai penggugatan naik ketingkat Mahkamah Konstitusi (MK). Dan ujung-ujungnya penggugat ada main uang pelicin alias uang suap ke MK. Hal itu untuk memuluskan penggugatan agar menjadi legal. Beda dengan situasi pesta demokrasi dan politik di pedesaan yaitu Pilkades. Pilkades di desa-desa lebih cenderung bermuatan politik yang membangun untuk kepentingan masyarakat desa itu sendiri, tidak semata-mata untuk meraih sebuah kekuasaan kepemimpinan di desa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar