Rabu, 06 Desember 2023

Kegiatan Sekolah Budaya Lombok



 
Acara kunjungan Wabub Lombok Timur

SEKOLAH BUDAYA LOMBOK

 

Sekolah Budaya Lombok didirikan pada tanggal 10 Desember 2022.
Beralamat Jalan. Kerajaan pamatan Bilok Petung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur NTB.


Minggu, 21 Februari 2021

SUSKU SASAK LOMBOK

LOMBOK ALAM KEBEBASAN MENJADI PUBLIK PIGUR. 

Semua kelompok ada di sini. Ada kaum bangsawan,ada pula non bangsawan. 
pulau Lwombok juga dihuni oleh beberapa etnis ,suku dan ras punya Agama yg diakui Negara. 
Dizaman belanda dan pasca penjajahan sektor sektor penting diduduki oleh kebanyakan kaum bangsawan. Baru belakangan ini kaum non bangsawan mumcul diberbagai sektor, termasuk di sektor politik. Pendidikan dan lainnya. 
Disektor politik ketua DPRD lotim beberapa periode diduduki oleh kaum non bangsawan termasuk menjadi BUPATI LOTIM. 
di Daerah lain biasanya umtuk menjadi Publik pigur sangat ditentukan oleh garis keturunan Apalagi di daerah ex kesultanan atau kerajaan. 
Tapi di Lombok siapapun yg merasa mampu dan punya massa, bisa maju menjadi publik pigur ,masalah terpilih dan tidak terpilih kan ada sistem yg mengatur. 
Ayo siapa mampu majulah. bumi pertiwi menunggu. 
Bisa jadi disebabkan karna lombok bukan daerah kesultanan apalagi kerajaan, walaupun kocap cerite dilombok pernah ada kerajaan yg diperkuat dengan adanya Kuburan tempo dulu. 
Di Lombok kita juga bisa menemukan buku buku sejarah lombok dengan beragam persi ,akibatnya sampe sekarang Lombok belum punya sejarah yg  disepakati semua kalangan .
Yg ada sejarah lombok persi si A, B dan. Si C. Mungkin itu bagus sebagai hazanah paling tidak ada yg bisa dibaca dan diperdebatkan.
siapa tau ada keinginan untuk membuat sejarah persi bersama yg bisa mejadi warisan. 
para sejarawan mengajak kita tidak lupa sejarah tapi seharah yg mana . Karna sejarah adalah akar yg menopang dahan dan daun katanya. 
Haruskah sejarah lombok itu berfirqoh fiqoh.? 
Bisa jadi ini fikiran ngawur ,tapi bisa jadi satu bentuk kegelisahan untuk masa depan.

Senin, 28 September 2020

Tradisi Ritual Adat Ngaji Makem Budaya Bilok Petung


Maji makem merupakan tradisi ritual adat yang dilakukan secara turun temurun sebagai wujud rasa syukur kepada tuhan yang maha esa atas limpahan rahmat berupa hasil panen baik yang berupa hasil pertanian, perkebunan, dan perternakan selama satu tahun.

Tradisi ini diwariskan dan dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat dusun Landean Desa Bilok Petung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur dan alhmdulillah tradisi ini masih terjaga hingga saat ini. Pada masyarakat Dusun Landean Desa Bilok Petung, maji makem dilakukan pada saat selesai panen. Dalam ritual adat ini, semua masyarakat ikut andil baik dalam pembiayaan dan keikutsertaan. Pembiayaan dilakukan dengan cara setiap KK mengeluarkan sama-sama Rp 10.000, kayu, kelapa, beras, gula aren, dan juga ketan, 

Adapun tujuan dari kegiatan maji makem itu sendiri adalah sebagai berikut:

Sebagai wujud rasa syukur kepada tuhan yang maha esa

Mengharapkan keberkahan dimusim yang akan datang

Supaya sumber mata air tetap terjaga

Membangun jiwa gotong royong dan silaturrahmi

Sebagai pengingat bahwa manusia hidup berdampingan dengan makhluk dan alam lain.

Masyarakat dusun Landean Desa Bilok Petung memiliki ritual adat tahunan yang biasa disebut *MAJI  MAKEM*, dalam ritual ini beberapa agenda dari tahap awal sampai akhir. Yang di mulai dari hari senin sampai hari jum'at. Adapun tahapannya sebagai berikut:

Mengelaq 

Mengelaq adalah prosesi merenovasi pagar yang mengelilingi sekitar makem dengan pagar yang terbuat dari bambu yang di anyam. Mengelaq sendiri dilakukan pada hari senin sebagai pertanda dimulainya acara maji makem itu sendiri.

Dalam Mengelaq ini semua yang berpartisipasi dalam hal ini harus menggunakan pakaian adat Sasak yaitu seperti sapuk, kain dan mewajibkan untuk tidak memakai pakaian dalam baik atasan atau bawahan. Dalam kesempatan ini para pemuda ikut andil untuk ikut serta melaksanakan dan melestarikan ritual adat tersebut. Ritual ini akan terus berlanjut sampai 5 hari kedepan, mulai dari persiapan Sampai hari puncak ritual yaitu maji makem.

Menutu merantes

Menutu merupakan proses menggugurkan padi dan ketan dari tangkainya yang telah dikumpulkan masyarakat dari hasil panen selama musim tanam tahun ini sedangkan merantes adalah proes membersihkan padi dan ketan dari kulitnya dengan menggunakan alat tradisional yaitu lisung. 

Disamping menutu merantes masyarakat juga melakukan persiapan lainnya. Seperti mengumpulkan kayu bakar, kelapa.


Mengolam

 Mengolam dilakukan pada hari ke-4 dan dilakukan di pagi hari dengan berjalan kaki dari BALE LOKAK (rumah adat) ke MAKEM sekitar 600 Meter. Sejatinya mengolam merupakan kegiatan berziarah ke makem yang dilakukan dengan berjalan kaki dan pimpin langsung oleh amak lokak (pemangku adat) dan di ikuti oleh masyarakat terutama yang memiliki hajatan. Ketika Mengolam ini, Semua yang berpartisipasi dalam Ritual ini baik laki-laki maupun perempuan harus menggunakan Kain dan mewajibkan untuk tidak memakai pakaian seperti baju, pakaian dalam baik atasan atau bawahan (laki-laki maupun perempuan) dan juga sandal ataupun alas kaki lainnya. Kepercayaan masyarakat landean ketika menggunakan pakaian dalam, maka akan timbul penyakit seperti bisul dan di gigit kalajengking dan sebagainya. Di kesempatan ini para pemuda ikut serta dalam melaksanakan dan melestarikan ritual adat.

Menyuda 

Menyuda merupakan proses mengusap kening manusia dan hewan oleh kiyai dan amak lokak  dengan santan kelapa di campur dengan air parutan kunyit serta dilangsungkan dengan menyembek khusus kepada manusia dan hewan yang pernah bernazar untuk menyelesaikan nazar untuk keadaan yang lebih baik seperti telah sembuh dari penyakit, tercapai cita-cita dan harapan dan sebagainya.

Ngurisang 

Ngurisang adalah pemotongan rambut bayi oleh kiyai adat, amak lokak atau tokoh masyarakat sebagai bentuk rasa syukur kepada tuhan karna telah di karuniai seorang anak.

Sebagaimana halnya menyuda, ngurisang juga dilakukan oleh orang-orang yang memiliki nazar saja.

    kegiatan ini dilakukan mulai dari sekitar jam 14.00 sampai selesai. Sebelum melakukan kegiatan tersebut, pada pagi hari ini tepatnya dilakukan berbagai macam persiapan. Mulai dari penyembelihan kambing dan ayam serta langsung membersihkan dan memasaknya.

    Kambing yang di sembelih pada kesempatan ini sebanyak 12 ekor dan Ayam sekitar 60 Ekor. Banyak kambing dan ayam tergantung dari banyaknya hajat dari masyarakat setempat, semakin banyak yang berhajat maka akan semakin banyak pula kambing dan Ayam yang akan di sembelih. Pengalaman tahun lalu Kambing yang disembelih sekitar 15 Ekor dan Ayam lebih dari 150 ekor. Penyembelihan kambing dan ayam dilakukan untuk melengkapi ritual *NGURISANG* dan *MENYUDA*. 

    Pada tahun ini, sebagian besar yang ikut dalam ritual ini adalah PEMUDA. PEMUDA dusun landean dari dulu sudah diajarkan oleh para orang tua untuk ikut andil dan berperan dalam kegiatan-kegiatan adat terlebih ritual adat satu kali setahun.


Meriap 

Meriap merupakan prosesi mendekati akhir kegiatan sebelum menyembek. Kegiatan ini diisi dengan makan bersama dengan menu kambing, ayam yang sudah dimasak. Meriap ini terbagi menjadi dua bagian yaitu meriap biasa dan meriap kagungan. Meriap biasa makan bersama yang dilakukan oleh masyakat biasa dan anak-anak. Sedangkan meriap kagungan adalah makan bersama yang dilakukan di berugak dan hanya dilakukan oleh tokoh seperti kiyai, kepala Desa, kepala dusun, tokoh masyarkat, agama dan pemuda. Ritual adat ini di tutup dengan makan bersama, dengan menu kambing yang sudah di masak.

Menyembek 

Menyembek merupakan proses pemberian tanda merah yang dihasilkan dari kunyahan daun sirih dan buah pinang pada kening oleh amak lokak dan kiyai adat kepada seluruh masyakaat yang ikut terlibat dalam kegiatan maji makem.

Menyembek merupakan rangkaian kegiatan terahir acara maji makem sebelum masyarkat pulang ke rumah masing-masing.

Sabtu, 04 April 2020

Sejarah Baru Dalam Hidup

bola mataku. Air apa ini? Apa? Aku menangis? Mengapa? Sakit ! Ya, sakit hati. Apa aku tak pantas memperjuangkan impianku
Ya memang, ketika kita dihina rasanya itu gak enak banget, seolah-olah kita nggak ada lagi harga diri. Coba bayangkan kalo kamu lagi dihina terus-menerus, Walaupun kamu udah mencoba untuk diam dan bersabar, tapi sesabar-sabarnya manusia, pasti ada batasnya. Hati yang terlihat kuat akhirnya tergores juga dengan perlakukan tidak menyenangkan dari orang lain.